Skip to main content

Plastik Sampah dan Cara Daur Ulangnya


Sampah plastik yang menjumpuk di lautan sedang menjadi isu hangat global. Indonesia berada diposisi kedua, sebagai negara penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia dengan jumlah mencapai 30 ton per tahun. Hal ini terjadi karena minimnya kesadaran untuk mengolah kembali plastik yang telah digunakan menjadi barang yang bernilai.

Plastik menjadi barang yang sangat sering digunakan untuk berbagai kebutuhan. Dari plastik yang bisa digunakan berkali-kali hingga plastik sekali pakai. Apa aja sih jenis-jenis plastik? Lalu bagaimana cara mendaur ulang plastik? Yuk, simak penjelasannya!
plastik sampah

High Density

High Density atau biasa dikenal dengan plastik HD, merupakah jenis plastik yang biasa digunakan untuk membawa barang belajaan. Plastik HD ini sering kita sebut kantong plastik atau kresek, biasa digunakan di pasar, minimarket, supermarket hingga toko-toko yang menjual pakaian baik offline atau online shop. 

Plastik HD biasanya tersedia dalam beberapa warna, bentuk serta ukuran. Untuk plastik sampah biasanya juga menggunakan bahan plastik ini. Untuk proses daur ulangnya kamu bisa membuatnya menjadi keranjang sampah atau pakaian bahkan alas kaki. Plastik ini juga bisa dilebur kembali untuk dibuat kantong plastik daur ulang dan produk-produk baru yang memiliki nilai manfaat tinngi lainnya.


Polypropylene

Sering disebut PP, plastik ini kerap digunakan untuk mengemas makanan kering. Usaha laundry pun kebanyakan menggunakan plastik ini untuk mengemas pakaian hasil jasanya. Adapun ketebalan yang digunakan minimal dari 12,5 mikron hingga yang paling tebal 400 mikron dengan berbagai ukuran, menyesuaikan kebutuhan.



Plastik ini adalah bahan baku dari pembuatan sedotan. Dan tahukah Kamu? Dalam satu hari, tumpukan plastik sampah yang berasal dari sedotan bisa mencapai 90 juta. Banyak sekali cara daur ulang jenis sampah sedotan, seperti membuat berbagai macam aneka kerajinan tangan dari mulai membuat bunga dan vasnya. Kemudian mainan anak, pigura, hingga ada yang memanfaatkannya menjadi nampan juga taplak meja.

PolyEthylene

Disingkat menjadi PE, plastik ini digunakan untuk membungkus. Seperti kemasan minyak, santan, es dan jenis cairan lainnya. Hingga benda-benda yang cenderung berat dan padat. Nah, plastik ini biasanya tidak berbau, elastis, agak buram dan tahan benturan. Setiap tahunnya jumlah produksi plastik ini mencapai 80 juta metrik ton. Banyak banget kan?

Plastik sampah yang dihasilkan oleh jenis PE bisa didaur ulang menjadi biji plastik. Tidak bisa dengan cara manual memang, pengolahannya membutuhkan mesin khusus. Biji-biji plastik tersebut biasanya akan kembali diolah, menjadi jas hujan, wadah-wadah peralatan yang biasa digunakan di laboratorium. Kemudian menjadi lapisan kabel, serta bagian-bagian dari elektronik lainnya.

Jenis plastik yang satu ini, cenderung sangat sulit untuk dihancurkan dan diuraikan dalam tanah. Bahkan diperlukan setidaknya 500 hingga 1000 tahun lamanya. Memilih bijak menggunakan plastik sampah sudah selayaknya kita lakukan, tentunya agar pencemaran lingkungan tidak berlangsung semakin parah. Yang sangat mempengaruhi iklim dunia, dan keberlangsungan seluruh makhluk hidup.

Itulah berbagai jenis plastik sampah yang banyak digunakan. Masih banyak sekali jenis plastik yang perlu kamu ketahui, seperti plastik mika yang merupakan campuran jenis plastik PP, PE dan PVC. Plastik OPP, karet gelang dan lain-lainnya. Setelah tahu bagaimana cara mendaur ulangnya, kini saatnya kamu mencobanya sendiri di rumah atau cara termudahnya, mulailah dengan memilah sampah kemudian mengirimkan sampah yang bisa didaur ulang ke tempat daur ulang dan memanfaatkan sampah basah menjadi kompos. Saat ini sudah banyak sekali komunitas yang bahkan siap menjemput sampah kamu untuk kemudian didaur ulang.

Bijak berplastik, bisa dimulai dari mengenali plastik yang digunakan serta fungsinya! Mari, bijak berplastik!

Hai! Salam kenal dariku ya. Rumi yang secara acak terkadang menulis, entah saat luang ataupun sibuk.

Comments

  1. sekarang juga banyak dibentuk Bank Sampah, jadi kita bisa memilah sampah kemudian kita jual deh ke Bank Sampah itu, heheee....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Mbak, sekarang sudah banyak banget bank sampah. Bahkan yg menyediakan jasa jemput sampahnya.

      Delete
  2. PR banget nih bagi negara kita.

    ReplyDelete
  3. Ada kan dokter yang dapat penghargaan dari luar negeri yang sukses dengan bank sampahnya. Nah ini sebaiknya kita lanjutkan perjuangannya biar masyarakat terus menyortir sampah plastik dan organik.

    ReplyDelete
  4. jadi keinget ibu2 pkk di lingkungan rumah saya yang menyulap sampah2 plastik kresek jadi bunga2 cantik warna warni yang ditempatkan di ujung2 dahan tanaman depan rumah. kan pas musim kemarau daun2 yang gugur digantikan dengan bunga plastik ini.

    ReplyDelete
  5. Plastik ini masih Pe eR banget buat saya, khususnya kantung plastik.
    Secaraaa saya buang sampah taruh di kantung plastik, biar nggak bau dan kececer gitu maksudnya.
    Sempat saya pilah-pilah sampah basah, saya jadikan semacam kompos gitu, ya ampuuunnn.. yang ada tikus2 pada pesta di dekat rumah kami huhuhuhu.

    Kalau botol2 sih Alhamdulillah udah ada solusinya, kami kumpulin dan setor ke dekt terminal ditukarin tiket naik bus Surabaya gratis :)

    ReplyDelete
  6. sepertinya perlu sosialisasi pemilahan sampah dari tingkat RT (yang sekarang sudah mulai banyak) sampai ke tingkat yang lebih tinggi.
    sayangnya sekarang di tingkat kota kebanyakan pembuangan sampahnya masih campur jadi satu meskipun sudah disediakan tong sampah yang berbeda sesuai jenisnya.

    ReplyDelete
  7. sampah plastik memang jadi masalah banget ini....gak tau mau dibuang ke mana

    ReplyDelete
  8. Disuruh mengurangi sampah plastik, oke. Tapi kalau zero waste, saya belum sanggup. Yang saya penasaran, kalau saya memilah-milah sampah saya, apakah ada penyalur sampah-sampah plastiknya? Kadang saya pikir, selain mengajak orang mengurangi penggunaan plastik, perlu ada alur perpindahan sampah yang benar dari pengguna ke industri daur ulang. Jadi bisa mengurangi sampah yang terbuang sia-sia. Kalau masih lewat tukang sampah, pastinya nggak akan efektif.

    ReplyDelete

Post a Comment