Skip to main content

Curhat

Hallo. 


Kali ini edisi mau curhat, belum bisa tidur karena galau. Bukan. Ini penting, tentang arah jalan yang akan ditempuh selanjutnya. 

Banyak hal, ternyata sangat tidak cukup, selama ini hanya berusaha bersyukur. Setelah akhirnya sadar harus melakukan apa, tapi harus sabar menanti. Yang terbaik. Rasanya cukup panjang. Hingga satu kesempatan datang, namun dengan lucu kesempatan itu terlewat dengan menggemaskan dan sedikit nyeri. 

Tuhan Maha Baik. 

Doa sejak lama, mulai diberikan jalan. Kehidupan yang didambakan mulai dihadirkan, mulai terlihat. Lalu, kesempatan yang menggemaskan itu menawarkan diri lagi. Dengan slogan jangankan masa depan, masa tua pun akan aman. Aku yang tak pernah peduli, yang selalu idealis sedikit ketir saat kuingat lagi lamanya pintu-pintu ini terbuka. 

Satu tawarkan seragam yang cantik. 
Tawarkan kepastian.
Pun, yang dipilih adalah sesuatu yang menantang dan mungkin akan aku suka. 
di tengah Kota. 
Ilmu-ilmu baru. (eksak) 

Yang terpilih. 
Tawarkan kehidupan, nilai hidup. 
di sunyi malam, bintang bertabur. 
Bebas mengekspresikan diri, yang pasti aku masih bisa tetap cantik. 
Pertemuan-pertemuan hebat.
Mungkin berbatas, tapi jika pantas siapa yang tahu jauhnya(?)

Rum, jangankan kehidupan yang jauh didepan. Tarikan nafas, detik jam yang berdenting, semua seizin Allah. Terlalu jauh, mengkhawatirkan semuanya. Jika memang tertulis untukmu, siapa yang mampu mengambilnya darimu. 

Rum, pilihlah, yang hatimu tak ragu, walau kelak kau mungkin mengenang, dulu... Rum, pergilah, jauh, tulislah ribuan perjalanan yang kau pilih ditengah sanggah dan cegah. 

Bandung, 27 November 2018
Hai! Salam kenal dariku ya. Rumi yang secara acak terkadang menulis, entah saat luang ataupun sibuk.

Comments