Pernah
terpikir gak?
“When you do something good, pahala-pahala akan mengalir ke orang-orang yang kamu sayang.”
Setiap
kali kamu ngaji, setiap huruf yang kamu baca dalam keadaan suci akan mengaliri
pahala ke buku amalan guru ngaji kamu, ke orang tua kamu yang bayarin ngaji, ke
nenek kamu yang nyiapin baju ngaji, ke kakek kamu yang nganterin ngaji. Wah!
Hal-hal kecil yang kadang kita malesin bisa jadi salah satu kebaikan yang
mungkin bisa nyicil ngebayar semua kebaikan orang-orang sekeliling kita,
orang-orang yang dengan cintanya kita tumbuh dan belajar, orang-orang yang
setiap detiknya menjadi salah satu alasan untuk terus bersyukur, orang-orang
yang gak pernah kebayang kalo mereka gak pernah ada dalam hidup kita.
Kita
juga bisa jadi orang yang mengalirin dosa ke buku amalan orang-orang terdekat
kita. Terutama ayah, ibu dan saudara laki-laki kita. Terkadang kita lupa, bahwa
ayah dan saudara laki-laki kita ikut menanggung setiap detail perbuatan kita.
Hidup
ini pilihan. Kita tinggal milih untuk ngebangun jembatan menuju surga atau
menuju neraka untuk ayah ibu kita? Untuk saudara kita? Untuk mereka yang kita
sayang.
Selama
ini aku terlalu takut untuk meninggal... terutama saat muda. Aku takut meninggalkan
mama papaku, meninggalkan impian-impianku, mimpi-mimpiku, adik-adikku. Bisa
dibilang aku masih sangat mencintai dunia ini dan seisinya. Insyaallah
pemilikNya lah yang memiliki hatiku. (lagi berjuang banget).
Kemudian,
suatu sore selepas solat. Terlintas, aku rasa jika meninggal dalam keadaan baik
maka tidak apa-apa meninggalkan semuanya. Untuk tidak mencintai dunia ini,
pertama kita harus mengakrabkan diri dengan kematian. Mendekatkan diri,
memperbanyak bekal.
Toh,
seluruhnya bisa diminta lagi di surga.
Semangat
memperbaiki diri.
Semangat
menebar kebaikan.
Wasalammualaikum!
Wasalammualaikum!
Comments
Post a Comment