Skip to main content

Berpendam Rindu

Jika teringat tentang dikau, jauh dimata dekat dihati...

Tiba-tiba air mata jatuh saat baca seorang pelajar yang meninggal tenggelam, selama ini di sekolah dibully. Rasanya piluuu sekali, satu kehidupan usai. Ribuan kebaikan putus, impian terbengkalai. Tapi, yang terjadi adalah yang terbaik bukan? We need to face it all. 

Hari ini juga salah satu ayahanda dari salah satu temen kampus berpulang kesisi Allah, ya Allah semoga Engkau kuatkan teman kami, Engkau berikan tempat terbaikmu untuk Alm. Ayahnya.

Sejauh kehidupanku, ditinggal alm. Kakek dan Almh. Nenek saja terasa sedih, pilunya sering datang menghampiri. Air mata kerap membasahi lembaran-lembaran kerinduanku..

Sepi sering merasuki.
Tapi hidup harus terus ditati.

Mereka adalah orang-orang yang sangattttt aku sayang, aku cinta. Dengan segala kasihnya aku tumbuh, dengan seluruh perhatiannya aku dirawat. Maka, jika aku hanya menjadi biasa. Tidak bermanfaat, aku telah memutuskan semua kebaikan itu.

Terkadang.. semuanya terasa berat karena tak ada makhluk yang kubagi perih hidupku.
Terkadang.. kesedihan itu teramat kelam, karena semua hanya tertata di relungku.
Tapi.. doa adalah perisai.
Doa adalah perisai.

Setiap hal yang terjadi adalah yang terbaik. Syukurku, karena dari semua hal Allah mengizinkanku meilihat semuanya dari dimensi yang tepat.

Akuu menahan sendiri lukaku, hanya kubagi dengan Nya. Aku hanya berani menangis dikesepian. Lalu, kutulis. Agar kelak, saat bahagia menjelang. Aku selalu bersyukur, bahwa perjuanganku memang tak akan berkhianat.
Melalui hari dengan ribuan rindu...
Pada setiap hal yang indah..
Bahagiaku, hanya kan mekar saat semua cinta-citaku teraih.. 
Waktu berpindah, lalu luka menebarkan cinta.
Cinta, selalu memberikan makna yang berbeda.

Tulisan ini random aja.
Sambil nangis karena abis baca berita tenggelemnya pelajar SMA di Riau. Lalu aku rindu semuanyaaaa.
Hai! Salam kenal dariku ya. Rumi yang secara acak terkadang menulis, entah saat luang ataupun sibuk.

Comments