Tiba-tiba keinget
kenangan main banjir di Tanjung Putus dengan temen-temen SMA. What a great
moment, can’t replay even just for a minute. Waktu SMA itu kita punya mamang
beben gitu (Mamang Bentor) yang setia mengantar kemana pun jam berapa pun. Dari
awal sampe akhir manggilnya ya itu mamang beben.. It means I never really know
his name wkwk.
Dulu... kalo gak
salah pulang sekolah dan punya ide main ke rumah kalo gak Eva yaa rumah Bibah
yang mengarah ke Pasar. Waktu itu musim hujan dan kebetulan rute favorit kami
ya harus ngelewatin Tanjung Putus, biar lama biar lama biar bisa ngerempong
lama-lama. Eh sampe di Tanjung Putus malah banjir dan karena kebiasaan kami
yang selalu naik bentor overload wkwk jadi Mang Ben mengintruksikan kami untuk
turun, terus terjadilah main-main air dan foto-foto.
Rasanya indah...
Bisa mengenang
sesuatu di masa lalu, dengan rasa rindu yang memuncak.
Jika rindu bisa
mempererat, mungkinkah ada waktu untukku?
Jika jarak bisa
membuktikan, mungkinkah ada luang untukku?
Apakah
teman-pertemanan itu hanya berlaku di kurun waktu tertentu? Di dimensi ruang
lingkup tertentu? Aku mungkin tergilas, tapi tidak dengan kalian. Kadang,
sering terasa perih saat sangat sulit ku dapat waktu kalian. Saat aku hanya
menjadi second choice sometime last choice.
Dengan candaan.
Dengan khayalan.
Dengan kenakalan.
Dengan meja
makan.
Dengan tugas.
Dengan drama.
Dengan keegoisan.
Jika jarak dan
waktu jauh lebih hebat dari kita. Jika jarak dan waktu mampu memisahkan dan
menyulitkan. Maka biarkan doa yang mengalir mengiringi hari-hari kalian.
Hal-hal yang tidak aku suka masih sama dan kalian masih melakukannya. Semoga
dipercepat pertemuan dengan pintu penutupan dosa, karena kekeliruan yang terus
dijalani. Semoga hidayah itu datang dan tertanam.. semoga kuat, karena dunia
lebih kejam. disela tugas yang mengejar, dini hari yang sepi.. mungkin aku benar-benar rindu.
Comments
Post a Comment